Senin, 18 Maret 2013

MAKALAH PERMAINAN MATEMATIKA MENGGUNKAN BARANG BEKAS


Tugas Kelompok                                                                                              Dosen Pengampu                    
       Workshop                                                                                                         Defi S.Pd

PERMAINAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN BARANG BEKAS




Oleh:
NENI NOPELA            ( 11115202343 )
 PMT IV D




JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
1434 H / 2013 M






KATA PENGAN
ﺒﺴﻢﺍﷲ ﺍﻠﺮﺤﻤﻦﺍﻠﺮﺤﻴﻢ
Assalam’alaikum Wr. Wb.
            Puji dan syukur dengan hati dan pikiran yang tulus dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat nikmat, ma’unah, dan hidayah-Nya, makalah Workshop Matematika yang berjudul “Permainan matematika dengan menggunakan barang bekas ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
            Shalawat dan salam dihanturkan pada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya yang setia mengorbankan jiwa raga dan lainnya untuk tegaknya syi’ar Islam, yang berpengaruh dan maanfaatnya hingga kini masih terasa.
            Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Workshop Matematika, Ibu Defi,S.Pd., yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, motivasi, dan berbagai kemudahan lainnya. Makalah ini disusun demi memenuhi tugas kelompok dan menambah pengetahuan  mengenai Workshop Matematika secara umum.
            Disadari bahwa makalah ini banyak memiliki  kekurangan atau kesalahan, baik dari segi isinya, bahasa, analisis dan lain sebagainya. Untuk itu saran, kritik, dan perbaikan yang membangun dari pembaca dengan senang hati penulis terima diiringi ucapan terima kasih.
            Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pekanbaru, Februari 2013

Penulis,           

DAFTAR  ISI
Kata Pengantar................................................................................................................. i
Daftar Isi......................................................................................................................... ii
Bab I  Pendahuluan......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B  Rumusan Masalah................................................................................................ 1
C  Tujuan Penulisan.................................................................................................. 1
Bab II Pembahasan......................................................................................................... 2
Permainan Matematika dengan Menggunkan kaleng bekas ............................... 2
B Permainan Matematika Bola bekel ...................................................................... 4
Bab III Penutup.............................................................................................................. 8
A   Kesimpulan......................................................................................................... 8
B    Saran.................................................................................................................. 8



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran disamping aspek lain. Media pembelajran adalah hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Guru harus mampu berinovasi dalam menerapkan media pembelajarn yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Sekarang banyak sekali media pembelajaran yang digunakan dari yang media yang biasa sampai dengan media tercanggih sekali pun seperti internet, komputer, dan lain sebagainya.
Tapi terkadang banyak sekolah yang tidak bisa menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dikarenakan banyak hal contohnya pasilitas yang tidak memadai. Dengan demikian guru diajak berinopasi dalam hal ini. Guru bisa memanfaatkan barang bekas sebagai media pembelajaran. Dengan barang bekas ini guru hanya dibebankan sedikit biaya bahkan tidak memerlukan biaya sedikit pun. Dalam hal ini gurulah yang sangat berperan aktif dalam proses belajar mengajar. Dengan menggunakan alat-alat bekas ini mudah-mudahan dapat membantu para guru untuk mencerdaskan anak bangsa.
B.  Rumusan Masalah.
Makalah ini berisi penjelasan tentang Barang Bekas yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran matematika.

C. Tujuan Penulisan.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok dan mandiri yang diberikan oleh dosen pengampu Workshop Matematika dan bisa menambah pengetahuan bagi mahasiswa.





BAB II
PEMBAAHASAN
A.  Pemanfaatan Kaleng Bekas untuk Media Pembelajaran Matematika
Alat yang digunakan adalah:
1.      Batu Kecil
2.      Ember
3.       Buku
4.       Alat Tulis
Permainan ini hanya untuk kelas 3 Sekolah dasar. Atau bisa jadi untuk kelas 4. batu-batu kecil yang digunakan adalah untuk pelajaran KPK (Kelipatan Persekutuan terKecil).
Cara bermain dari permainan ini adalah:
1.      Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Tiap kelompok 3-4 orang.Alat, seperti buku, dan alat tulis disiapkan oleh siswa dan alat seperti ember bisa disiapkan oleh gurunya. Tiap kelompok mendapat 2 ember.
2.      Setelah semua alat sudah siap, guru mengajak para siswa keluar kelas untuk mengumpulkan batu-batu kecil yang ada disekitar kelas mereka
3.      Masing-masing kelompok harus mengumpulkan batu-batu sebanyak mungkin. Guru memberi waktu untuk mengumpulkan batu-batu kecil tersebut, sekitar 10 menit.
4.      Setelah semua batu terkumpul, maka semua siswa berkumpul disuatu tempat boleh indoor atau pun outdoor.
5.      Setelah itu siswa duduk bersama kelompok masing-masing. Lalu, guru menyuruh setiap kelompok untuk menyusun batu-batu kecil itu dengan jumlah yang sama.
6.      Misalnya kelompok mendapat angka 2 dan 3. maka kelompok tersebut harus menyusun batu-batu tadi dengan 2,2,2,2,2  dan 3,3,3,3,3 seterusnya
7.      Setelah semua kelompok mendapat tugas  dan telah menyelesaikan penyusunan batu-batu tersebut, lalu guru mengajak  tiap kelompok untuk  memasukkan  masing- masing kelompok batu kedalam ember yang  ada.
8.      Misalnya  pada susunan batu 2 dan 3 tadi
                                                  
                       

9.      Pada susunan batu pertama dengan jumlah 2 dimasukkan ke ember pertama
10.  Pada susunan batu kedua, dengan jumlah 3 dimasukkan ke ember kedua
11.  Lalu guru memerintahkan tiap tim untuk memasukkan batu-batu yang  sudah  disusun  tadi kedalam  ember satu persatu dalam tiap kelompok  susunan tesebut
             batu yang berjumlah 2
  dimasukkan satu persatu                           begitu juga dengan 3 batu  
     ke ember I,lalu jumlahnya                               
         ditulis dibuku.                                    
                                                                                         
                                    
12.  Begitu juga dengan susunan batu selanjutnya. Juga dimasukkan kedalam ember yang ada. Masukkan satu persatu dan hitung jumlahnya dengan batu yang sudah dimasukan terlebih dahulu, lalu hasilnya dicatat kembali dalam buku 
13.  Begitu juga susunan batu yang berjumlah 3.
14.  Lalu, setelah mendapatkan jumlah batu yang sama dalam ember, pemasukan batu dihentikan
15.  Misalnya     2 +2 = 4                 4 + 2 = 6
            I             
                 1        2         3
             
           II        
                     1                2      
3        + 3 = 6
16.  Karena sudah menghasilkan angka/jumlah yang sama, maka pemasukan kedalam ember dihentikan.
           
B.  Permaianan Bola Bekel
1.      Alat permainan
 adalah bola bekel, biji bekel (cangkang keong, tutup botol minuman ringan). Biji bekel yang sesungguhnya adalah benda berbentuk miniatur becak dari jepang yang ditarik oleh manusia, terbuat dari kuningan, timbel, atau plastik, mempunyai empat sisi berbeda.
2.       Cara Bermain
Permainan dilakukan dengan berpedoman pada peraturan sebagai berikut:
a.        Pemain mengumpulkan sejumlah sejenis cangkang keong, tutup botol minuman ringan di lantai, dan bola di tangan pemain.
b.       Melakukan pengambilan tanpa pengembalian biji bekel pada saat bola bekel dilempar, lalu jatuh dan memantul, selanjutnya ditangkap.
c.       Setelah bola bekel dilempar pemain mengambil satu biji bekel kemudian segera menangkap bola bekel sebelum jatuh untuk kedua kalinya.
d.      Melakukan langkah ke-2.1.3 secara berulang, sampai biji bekel terambil semua dari lantai.
e.       Melakukan langkah ke-2.1.4, bedanya, pada setiap lemparan dua biji bekel terambil, setelah habis dilanjutkan dengan 3 biji bekel, 4 biji bekel, dst.
f.       Menyamakan posisi biji bekel dengan merubah posisi biji bekel satu-persatu pada saat bola bekel dilempar, lalu jatuh dan memantul selanjutnya ditangkap.
g.      Melakukan langkah ke-2.1.4 dan ke-2.1.5 sampai habis biji bekel dilantai.
h.      Permainan dilakukan dengan berpedoman pada aturan-aturan permainan yang saling mendukung, demikian juga matematika, dioperasikan dengan algoritma-algoritma yang saling mendukung, serta tidak tumpang tindih. Jika terdapat pelanggaran terhadap aturan permainan, maka pemain dikatakan “curang”/ tidak “fair”, bagitu juga dalam operasi matematika, jika operasi tidak sesuai dengan algoritma matematika, maka operasinya salah. Karena terdapat kesesuaian antara aturan-aturan permaian dan algoritma-algoritma matematika, maka penelitian akan mengungkap konsep matematika dalam permainan tradisional bekel.
3.      Konsep Matematika
Dilakukan analisis rasional terhadap aturan permainan tersebut, sehingga ditemukan beberapa konsep matematika sebagai berikut:
4.      Konsep Klasifikasi
Pemain mengetahui biji bekel,  cangkang keong, tutup botol minuman ringan dengan cara mengklasifikasikan jenis benda-benda tersebut. Kemudian saat permainan berlangsung pemain menyamakan sisi biji bekel, penyamaan sisi biji bekel merupakan klasifikasi terhadap bangun ruang sederhana.
a.       Konsep Menghitung
Diawal permainan, setiap pemain mengetahui berapa banyak biji bekel yang digunakan sebagai alat permainan. Jika terdapat 10 biji bekel, maka setiap kali pemain mengambil biji bekel dilantai, pemain juga menghitung 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, yaitu sudah berapa kali pemain melakukan pengambilan, serta menghitung biji bekel yang diambil saat melakukan pengambilan.
b.      Konsep Penjumlahan
 Saat pemain mengambil satu persatu biji bekel maka proses penjumlahan terjadi di tangan pemain. Pemain juga dapat mengambil dua biji bekel dalam setiap pengambilan; artinya terdapat proses penjumlahan 2 biji bekel ditambah 2 biji bekel ditambah 2 biji bekel menjadi 6 biji bekel.
2        + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 = 6
2        + 2 + 2 = 63 + 3 = 6
c.        Konsep Pengurangan
Setiap kali pemain mengambil satu persatu atau dua-dua biji bekel maka proses pengurangan terjadi di lantai yaitu sepuluh di ambil satu, diambil satu, diambil satu jadi sisa tujuh biji bekel.
10    – 1 – 1 – 1 = 7 atau 10 – 3 = 7
10 – 2 – 2 – 2 – 2 = 2 atau 10 – 8 = 2
d.       Konsep Perkalian
 Setiap kali pemain mengambil satu persatu biji bekel maka proses perkalian terjadi di tangan, yaitu banyaknya biji bekel setiap pengambilan dikali banyaknya proses pengambilan. Satu biji bekel pada pengambilan pertama, satu lagi biji bekel pada pengambilan ke 2, satu lagi biji bekel pada pengambilan ketiga, jadi ditangan terdapat 3 biji bekel dari tiga kali pengambilan.
3 x 2 = 6 “Artinya 2 biji bekel diambil tanpa pengembalian, dilakukan 3 kali pengambilan, sehingga didapat 6 biji bekel yang sudah terambil. Dapat juga dikatakan 3 bekel diambil tanpa pengembalian, dilakukan 2 kali pengambilan, sehingga didapat 6 biji bekel yang sudah terambil.”3 x 2 = 2 + 2 + 2 = 6 atau 3 x 2 = 3 + 3 = 6
e.         Konsep Pembagian
Proses pembagian terjadi di lantai yaitu jika terdapat sepuluh biji bekel dilantai akan diambil dengan cara tiga biji bekel pada setiap kali melakukan pengambilan. Ambil tiga biji bekel pada pengambilan pertama, tiga lagi biji bekel pada pengambilan kedua, lalu tiga biji bekel pada pengambilan ketiga, kemudian sisa satu biji bekel belum terambil. Artinya sepuluh biji bekel dibagi tiga biji bekel disetiap pengambilan, sama dengan atau terjadi  tiga kali pengambilan sisa satu biji bekel.
10 : 3 = 3 sisa 1 (artinya terdapat 10 biji bekel, diambil 3 biji pada setiap pengambilan tanpa pengembalian, sehingga didapatkan 3 kali pengambilan, sisa 1 biji bekel yang belum diambil).10 : 2 = 5 (artinya terdapat 10 buah biji bekel, diambil dua biji pada setiap pengabilan tanpa pengembalian, sehingga didapatkan 5 kali pengambilan). 


Kegiatan psikomotorik permainan bekel mengarah kepada aspek kognitif, tetapi tetap dapat dibarengi oleh aspek afektif yang harus ditanamkan, yaitu sebagai berikut:
1.  Kritis dan Teliti, melihat secara detail klasifikasi dari biji bekel.
2.  Kemampuan Eksplorasi, mau mencoba untuk bermain bekel sendiri, dan bersama teman main untuk memahami strategi permainan agar dapat melakukan permainan tanpa kesalahan.
3. Berani melangkah dan membuat keputusan, pemain melakukan permainan tanpa ragu-ragu dan ulet.
4.  Peka, terhadap kesalahan yang diperbuat teman main.
5. Tidak mudah percaya kepada taman main, bahwa teman main melakukan pemainan dengan jujur.
6. Komunikasi, mencari teman untuk diajak bermain, menentukan bersama aturan main.
7.  Jujur, taat terhadap aturan permainan bekel yang disepakati bersama teman main.
8.  Percaya diri, berani melakukan permainan dengan teman untuk menentukan menang dan kalah.
9. Proaktif, selalu bermain bekel untuk setiap permainan.
10.  Mau mendengar teguran dari teman saat bermain.
11. Toleransi, memperhatikan teman bermain dan tidak mengganggu.
12.Demokrasi, setiap pemain mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam bermain.










BAB III
PENUTUP


A.  Kesimpulan
Banyak sekali manfaat yang terkandung di Alam. Allah menciptakan alam semesta beserta isinya dengan berbagai manfaatnya sekalipun barang bekas. Kita sebagai manusia yang berpendidikan bisa menggunakan ilmu yang kita miliki untuk memanfaatkannya.
Begitu juga dengan ilmu matematika, begitu banyak media pembelajaran sebagai alat bantu mengajar matematika yang bisa  dimanfaatkan sebagai meDIA pembelajaran matematika itu sendiri. Mislanya saja kaleng  bekas yang apabila telah habis isinya dibuang begitu saja, padahal memiliki manfaat yang besar untuk media pembelajaran apabila pandai berkreasi.

B.  Saran
Guru hendaklah mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Selain, guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana dan guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran. Oleh karena itulah, bagi calon-calon guru sangat perlu mempelajari media pembelajaran ini yang berguna bagi mereka ketika mengajar kelak.




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar